Ferroalloy digunakan untuk baja paduan, yaitu memberikan sifat yang lebih baik dengan menambahkan elemen tambahan. Faktanya, ferroalloy adalah campuran besi dengan logam lain. Harga ferroalloy lebih rendah dari logam murni. Selain itu, besi yang ada di dalamnya melarutkan unsur utama selama peleburan, sehingga dapat dilebur pada suhu yang lebih rendah.
Baja paduan telah digunakan sejak zaman kuno. Bijih besi seringkali mengandung pengotor logam lain, yang memungkinkan untuk membuat produk logam yang lebih tahan lama. Selain itu, pandai besi kuno menggunakan bijih meteorit yang mengandung nikel.

Produksi ferroalloy buatan
Ahli metalurgi telah lama mencoba mengatasi kerapuhan baja. Seperti yang diketahui oleh para ahli kimia, hal ini terjadi karena adanya oksigen di dalamnya. Untuk menghilangkannya, David Mushet mulai menambahkan mangan ke baja pada tahun 1804. Namun baja yang dibuat dengan cara ini keras dan mengandung banyak karbon. Pada tahun 60-an abad ke-19, pabrikan Priger di Bonn berhasil memperoleh paduan yang mengandung 60% mangan dengan melebur besi tuang, bijih mangan, bubuk batu bara, dan gelas botol dalam tungku wadah.

Ferroalloy mengandung logam tahan api, sehingga produksinya selalu dikaitkan dengan peningkatan titik leleh, dan karenanya dengan konsumsi bahan bakar yang tinggi. Hal ini meningkatkan biaya baja yang mengandung elemen tambahan. Pada tahun 1802, Vasily Petrov menunjukkan bahwa dengan menggunakan busur listrik, logam dapat dicairkan dan dipulihkan dari oksida. Namun baru pada tahun 1884 D. Napier menerima sebatang logam, yang dileburnya dengan listrik. Terminal negatif baterai dihubungkan ke bagian bawah tungku, dan terminal positif dihubungkan ke piringan logam pada permukaan logam cair.
Namun, sebelum munculnya arus bolak-balik, masalah muncul dengan produksi ferroalloy di tungku listrik, karena elektrolisis terjadi dan, selain elemen-elemen yang diperlukan, elemen-elemen lain dipulihkan. Misalnya, ferrosilikon yang diperoleh dengan cara ini juga mengandung aluminium dan fosfor, sehingga hancur saat terkena kelembapan.

Sekarang perkembangan produksi ferroalloy bergerak menuju pengurangan biaya dan mempercepat penciptaannya. Teknologi pemurnian peleburan kembali telah muncul yang memungkinkan untuk memperoleh baja dengan proporsi pengotor penting yang tinggi dan tanpa bahan tambahan yang tidak perlu.

